Monday, September 29, 2014
KSP Laksanakan Kegiatan Magang Zonasi Perikanan Tangkap pada Wilayah Konservasi di BTNKJ
Kelompok Studi
Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan kembali mengadakan kegiatan magang. Magang
kali ini diadakan di Kawasan Balai Taman Nasoinal Karimunjawa dengan jumlah
peserta 9 (sembilan) orang yang diketuai oleh Trijana Adi Tama dan anggota
Dhian Meita Hapsari, Ika Novitasari, Danielta, Okky Dwi Hermawan, Dibyo Agung
Prabowo, Budi Triyanto, Danar Mahendra, Rizal Zakaria.
Kami mengambil tema yaitu pengelolaan sumberdaya perikanan
berbasis konservasi, yang artinya adalah mengelola sumberdaya perikanan
dikawasan konservasi agar tidak mengalami kepunahan, karena didaerah konservasi
memiliki pembagian zona. Salah satunya adalah zona WLA (Wilayah Larang Ambil)
atau yang biasa disebut sebagai zona inti merupakan zona yang dilarang dari
segala bentuk kegiatan ekstraktif (pengambilan). Sabtu 16 Agustus 2014, Peserta berangkat dari Pelabuhan Kartini pada pukul
07.00 WIB menuju Karimunjawa dengan menggunakan kapal.
Minggu 17 Agustus 2014, para peserta melakukan pencarian data
sekunder mengenai Karimunjawa.Kemudian kita menikmati wisata yang menakjubkan
yaitu wisata pantai batu topeng. Cukup Rp.1000 kami
bisa menikmati pantai dengan perpaduan antara pasir dan bebatuan yang besar.
Senin 18 Agustus 2014, kegiatan peserta magang lumayan padat
yaitu patroli hutan di Bukit maming dan Bukit Legon Lele, pencarian data sosial
masyarakat perikanan dan snorkling. Patroli hutan dimulai pada pukul 09.00 pagi
bersama dengan Bapak Singgih dan Bapak Juam. Di Desa Legon Lele para peserta
snorkling untuk mencari jenis-jenis lamun yang ada di Karimunjawa.
Selasa 19 Agustus 2014, kegiatan peserta magang hari ini
adalah kunjungan ke SPTN I Desa Kemujan, tracking mangrove dan pencarian data
sosial masyarakat perikanan. Ketika tracking mangrove, para peserta
mendengarkan penjelasan tentang mangrove dan jenis-jenisnya dari Mas Yadi.
Sepulang dari tracking mangrove dilanjutkan pencarian data sosial masyarakat perikanan
di Desa Alang-Alang.
Rabu 20 Agustus 2014, kegiatan peserta magang hari ini adalah
patroli hutan di Legon Lele dan Kemujan serta bersih pantai. Peserta magang
dibagi dua kelompok, sama seperti patroli sebelumnya. Namun kali ini, kelompok
Kemujan tidak bisa mengikuti kegiatan tersebut karena adanya miss komunikasi.
Setelah berjam-jam menunggu Pak Singgih dan Pak Juam tetapi tidak datang juga,
akhirnya kami putuskan untuk pulang. Sore harinya, para peserta magang
melakukan bersih pantai di Legon Lele.
Kamis 21 Agustus 2014, kegiatan peserta magang hari ini
adalah kunjungan ke SPTN II Desa Karimunjawa, PPP, DKP. Ketika kunjungan ke
SPTN II, kami bertemu dengan Bapak Saiful yaitu kepala seksi dari SPTN II.
Beberapa informasi kami dapatkan setelah terjadi diskusi. Namun saat pencarian
data di PPP dan DKP, sedikit data yang kami dapatkan karena kebanyakan para
pegawai tidak berada di tempat. Sore harinya, kami ikut serta dalam kegiatan
penangkapan menggunakan alat tangkap branjang dengan nelayan di Desa Alang-Alang.
Jumat 22 Agustus 2014, peserta magang kembali ke home stay
setelah melaut dengan membawa banyak ikan untuk bekal makan hari ini.Sore harinya, kami
mengikuti kegiatan pelepasan tukik di Pantai Ujung Gelam.
Sabtu 23 Agustus 2014 adalah hari terkahir para peserta untuk
magang di Karimunjawa. merekapun telah mendapatkan data yang diinginkan. Oleh
karena itu, hari ini mereka putuskan untuk berpamitan dengan pihak SPTN I, II,
BTNKJ.
Harapannya dengan diadakannya magang Karimunjawa, selain
berwisata para peserta dapat belajar banyak mengenai alam dan perikanan
tentunya sebagai pelajaran utama.
Nahkoda Baru Universitas Diponegoro
7:57 PM
No comments
Pemilihan Rektor baru Universitas Diponegoro (Undip)
Semarang memasuki tahap akhir. Melalui pemilihan langsung dalam rapat senat
tertutup, Prof.Drs.M. Nasir, M.Si, PhD pun terpilih sebagai pemimpin baru Undip
hingga empat tahun ke depan yakni perode 2014-2018.
Pada pemilihan tersebut, Dekan
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Prof.Drs. M. Nasir, M.Si, PhD terpilih sebagai
rektor dengan jumlah suara sebanyak 148 dari dua kandidat lainnya.
Sementara kandidat lain, yakni Prof. Dr .M .Syafruddin,Msi,Akt, meraih 36
suara dan Prof .Dr.Ir.Purwanto, DEA mendapatkan 14 suara dan ada 7
anggota senat yang tidak hadir atau memberikan suaranya sehingga total jumlah
suara 198 suara.
Seperti yang telah diberitakan
ketiga calon rektor Undip, telah diajukan ke Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan. ketiga calon rektor tersebut yakni Prof.Drs. M. Nasir, M.Si, PhD,
Dr M Syafruddin,Msi,Akt,, dan dan Prof Dr.Ir.Purwanto, DEA dalam proses
tersebut, sesuai dengan Peraturan Kementerian Pendidikan Kebudayaan
(Permendikbud) Nomor 33 Tahun 2012 Pasal 7 huruf e tentang pengangkatan dan
pemberhentian rektor, menteri memiliki hak suara sebanyak 35 persen dan senat
universitas 65 persen dalam memilih rektor.
Ketua Panitia Pemilihan Rektor Undip
Prof . Sunarso menyampaikan, keseluruhan jumlah suara dalam pemilihan
tersebut berjumlah 205 yang terdiri dari 133 suara anggota senat
universitas dan 72 suara dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)
Mohammad Nuh atau 35 persen dari total suara. Pelantikan rektor baru akan
dilakukan bertepatan berakhirnya masa jabatan rektor saat ini, yakni bulan
Desember pada tanggal 18 Desember 2014 bertepatan dengan berakhirnya masa
jabatan rektor periode 2010-2014," ujarnya.
Sebagai Rektor Undip yang
terpilih, Prof. Nasir menyatakan akan menjalankan semua tugas sesuai
aturan yang ada. "Pengembangan Undip untuk menuju universitas
riset diantaranya adalah dengan meningkatkan budaya akademik, baik dosen
maupun mahasiswa, juga mewujudkan Good University Governance, dimana Undip
menjadi salah satu diantara beberapa PTN yang dipersiapkan menjadi PTN BH”
terangnya. “Sedangkan pengembangan kemahasiswaan salah satunya ada
komunitas-komunitas penelitian mahasiswa” lanjutnya. “Jabatan merupakan amanah
tetapi yang terpenting adalah bagaimana upaya kita untuk meningkatkan riset dan
pengembangan institusi untuk bisa divisitasi dunia” harapnya.
Saturday, September 27, 2014
Sekretaris Prodi PSP Sebagai Ketua Pelaksana Workshop Blue Crab Fishery 2014
7:10 AM
No comments
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (Faculty of Fisheries and Marine Science)/FPIK Undip bekerjasamaa dengan NOAA pada tanggal 22-25 September 2014 mengadakan workshop Blue Crab Fishery yang diselenggarakan di Aula (Gedung I) Kampus FPIK UNDIIP Tembalang. Kegiatan ini diketuai oleh sekretaris program studi pemanfaatan sumberdaya perikanan yaitu Dr. Dian Wijayanto, S.Pi, MM, MSIE. Workshop ini dihadiri oleh dosen dan mahasiswa FPIK Undip serta para ketua program studi yang ada di lingkungan FPIK Undip.
Pada hari pertama (22 September 2014) Materi workshop antara lain Gambaran EAFM Biologi Perikanan Rajungan, Penangkapan dan Pengolahan rajungan, ekonoi rajungan, pengelola perikanan di Jepang, Manajemen dan Tantangan Pengelolaan Rajungan di Indonesia dan Perumusan Unit Manajemen dan Pemetaaan Daerah Penangkapan Rajungan diakhiri dengan rangkuman dan overview hari II
Hari kedua (23 September 2014) diawali dengan rangkuman hari pertama dilanjutkan dengan Komunitas Perikanan Rajungan, Perumusan visi untuk komunitas perikanan rajungan, presentasi visi, identifikasi masalah, ancaman dan konflik pemangku kepentingan, presentasi konsep, tujuan dan sasaran komunitas perikanan rajungan, Perumusan sasaran dan tujuan dari komunitas perikanan rajungan diakhiri dengan overview hari ke 2 dan instruksi untuk hari ke 3
Pada hari ketiga (24 September 2014) materi workshop diawali dengan rangkuman hari 1 dan hari 2, diskusi, dilanjutkan dengan pengenalan tamplate rencana kerja, Penyiapan renacan kerja, presentasi rencana kerja diakhiri dengan overview hari ke 3 dan persiapan hari ke 4.
Pada hari ke empat dilakukan kunjungan ke lapangan
Friday, September 12, 2014
PSP Undip Sebagai Sentra Pengelolaan Alat Tangkap Purse Seine
Pada
tanggal 12 September 2014 bertempat di ruang sidang gedung A
Kampus Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro
(Faculty of Fisheries and Marine Science Diponegoro University)/FPIK Undip,
Dekan FPIK Undip Prof.Dr.Ir. Muhammad Zainuri DEA dan Direktur Kapal
Perikanan dan Alat Penangkap Ikan Direktorat Jenderal Perikaan Tangkap
Kementerian Kelautan dan Perikanan Balok Budiyanto menandatangani Perjanjian
Kerjasama tentang Penglolaan Alat Tangkap ikan Purse Seine.
Ruang
lingkup perjanjian kerjasama ini meliputi (1) pelaksanaan indentifikasi
permasalahan perikanan Purse Seine yang berkembang; (2)
perumusan rencana penelitian dan pengembangan perikanan Purse Seine ;
(3) pengembilan data dan informasi kegiatan perikanan Purse Seine;
(4) pelaksanaan analisis data dan informasi kegiatan perikanan Purse
Seine; (5) penyusunan rekomendasi teknis pengaturan dan pengelolaan
perikanan Purse Seine serta (6) pelaksanan
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.
Hadir
pada penandatanganan Kerjasama tersebut para Kepala Sub Direktorat di
lingkungan Direktorat Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Pembantu Dekan I,
Kepala Bagian Tata Usaha dan para dosen di lingkungan FPIK Undip
yang memiliki kompetensi alat tangkap ikan.
Seusai
penandatanganan kerjasama dilanjutkan dengan diskusi peserta yang hadir untuk
memperolah masukan berbagai hal tentang data dan informasi pengolahan tangkap
di Indonesia.
Dosen PSP Undip Sebagai Kandidat Menteri Kelautan dan Perikanan
Presiden terpilih Joko Widodo yang berusia 53 tahun sudah melibatkan kalangan muda sejak masa kampanye. Kini, di masa-masa pemilihan menteri untuk kabinetnya, Tim Seleksi Menteri detikcommengusulkan Agus Suherman, salah satu bos BUMN berusia 38 tahun untuk menjadi menteri.
Siapa Agus Suherman? Dia adalah Dirut Perum Perikanan Indonesia (Perindo). Dipimpin Agus sejak tahun 2013, kinerja keuangan Perum Perindo naik signifikan. Laba bersih per Oktober 2013 sebesar Rp 10,8 miliar, terlihat peningkatan sekitar 300% dari laba bersih Februari 2013 yang hanya sebesar Rp 2,9 miliar.
Menteri BUMN Dahlan Iskan pernah memuji kinerja Agus lewat tulisannya di 'Manufacturing Hope'. Dahlan bercerita tentang kebangkitan Perindo, termasuk peran Agus di dalamnya.
"Awal tahun 2013 adalah awal pembenahan Perindo. Direksi baru ditetapkan. Dirutnya masih muda: 37 tahun (sekarang 38 tahun-red). Dia seorang doktor perikanan dari Undip Semarang. Dia seorang pekerja keras dan mampu bekerja secara tim. Dia juga bukan seorang yang "bossy" sehingga rajin turun ke lapangan," tulis Dahlan pada Senin (11/11/2013) silam.
Agus lulus dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro pada tahun 1998. Ia kemudian mendapat gelar master dan doktor dari Institut Pertanian Bogor di jurusan Teknik Kelautan. Di Universitas Diponegoro, pria kelahiran 3 Agustus 1976 ini menjadi dosen dan pernah menjabat sebagai Kepala Laboratorium Pengembangan Wilayah Pantai.
Pria yang pernah menjadi Komisaris PT ASDP Indonesia Ferry ini diusulkan untuk menjadi calon Menteri Kelautan dan Perikanan. Dia bersaing dengan Dirjen FAO Indroyono Susilo dan pengusaha Muhamad Najikh.
Nama Agus sepakat diusulkan untuk jadi menteri di kabinet Jokowi-JK oleh Tim Pakar Seleksi Menteri detikcom yang dipimpin oleh Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Chandra Martha Hamzah, dengan empat anggota yakni pakar hukum tata negara Refly Harun, pakar komunikasi dan motivator Aqua Dwipayana, pakar teknologi informasi Onno Widodo Purbo, dan pakar ekonomi Fauzy Ichsan serta tim Pokja Redaksi. Kesepakatan pengusulan dibuat dalam diskusi pada Kamis (11/9/2014) lalu. (detik news)
Siapa Agus Suherman? Dia adalah Dirut Perum Perikanan Indonesia (Perindo). Dipimpin Agus sejak tahun 2013, kinerja keuangan Perum Perindo naik signifikan. Laba bersih per Oktober 2013 sebesar Rp 10,8 miliar, terlihat peningkatan sekitar 300% dari laba bersih Februari 2013 yang hanya sebesar Rp 2,9 miliar.
Menteri BUMN Dahlan Iskan pernah memuji kinerja Agus lewat tulisannya di 'Manufacturing Hope'. Dahlan bercerita tentang kebangkitan Perindo, termasuk peran Agus di dalamnya.
"Awal tahun 2013 adalah awal pembenahan Perindo. Direksi baru ditetapkan. Dirutnya masih muda: 37 tahun (sekarang 38 tahun-red). Dia seorang doktor perikanan dari Undip Semarang. Dia seorang pekerja keras dan mampu bekerja secara tim. Dia juga bukan seorang yang "bossy" sehingga rajin turun ke lapangan," tulis Dahlan pada Senin (11/11/2013) silam.
Agus lulus dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro pada tahun 1998. Ia kemudian mendapat gelar master dan doktor dari Institut Pertanian Bogor di jurusan Teknik Kelautan. Di Universitas Diponegoro, pria kelahiran 3 Agustus 1976 ini menjadi dosen dan pernah menjabat sebagai Kepala Laboratorium Pengembangan Wilayah Pantai.
Pria yang pernah menjadi Komisaris PT ASDP Indonesia Ferry ini diusulkan untuk menjadi calon Menteri Kelautan dan Perikanan. Dia bersaing dengan Dirjen FAO Indroyono Susilo dan pengusaha Muhamad Najikh.
Nama Agus sepakat diusulkan untuk jadi menteri di kabinet Jokowi-JK oleh Tim Pakar Seleksi Menteri detikcom yang dipimpin oleh Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Chandra Martha Hamzah, dengan empat anggota yakni pakar hukum tata negara Refly Harun, pakar komunikasi dan motivator Aqua Dwipayana, pakar teknologi informasi Onno Widodo Purbo, dan pakar ekonomi Fauzy Ichsan serta tim Pokja Redaksi. Kesepakatan pengusulan dibuat dalam diskusi pada Kamis (11/9/2014) lalu. (detik news)