Pemilihan Rektor baru Universitas Diponegoro (Undip)
Semarang memasuki tahap akhir. Melalui pemilihan langsung dalam rapat senat
tertutup, Prof.Drs.M. Nasir, M.Si, PhD pun terpilih sebagai pemimpin baru Undip
hingga empat tahun ke depan yakni perode 2014-2018.
Pada pemilihan tersebut, Dekan
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Prof.Drs. M. Nasir, M.Si, PhD terpilih sebagai
rektor dengan jumlah suara sebanyak 148 dari dua kandidat lainnya.
Sementara kandidat lain, yakni Prof. Dr .M .Syafruddin,Msi,Akt, meraih 36
suara dan Prof .Dr.Ir.Purwanto, DEA mendapatkan 14 suara dan ada 7
anggota senat yang tidak hadir atau memberikan suaranya sehingga total jumlah
suara 198 suara.
Seperti yang telah diberitakan
ketiga calon rektor Undip, telah diajukan ke Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan. ketiga calon rektor tersebut yakni Prof.Drs. M. Nasir, M.Si, PhD,
Dr M Syafruddin,Msi,Akt,, dan dan Prof Dr.Ir.Purwanto, DEA dalam proses
tersebut, sesuai dengan Peraturan Kementerian Pendidikan Kebudayaan
(Permendikbud) Nomor 33 Tahun 2012 Pasal 7 huruf e tentang pengangkatan dan
pemberhentian rektor, menteri memiliki hak suara sebanyak 35 persen dan senat
universitas 65 persen dalam memilih rektor.
Ketua Panitia Pemilihan Rektor Undip
Prof . Sunarso menyampaikan, keseluruhan jumlah suara dalam pemilihan
tersebut berjumlah 205 yang terdiri dari 133 suara anggota senat
universitas dan 72 suara dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)
Mohammad Nuh atau 35 persen dari total suara. Pelantikan rektor baru akan
dilakukan bertepatan berakhirnya masa jabatan rektor saat ini, yakni bulan
Desember pada tanggal 18 Desember 2014 bertepatan dengan berakhirnya masa
jabatan rektor periode 2010-2014," ujarnya.
Sebagai Rektor Undip yang
terpilih, Prof. Nasir menyatakan akan menjalankan semua tugas sesuai
aturan yang ada. "Pengembangan Undip untuk menuju universitas
riset diantaranya adalah dengan meningkatkan budaya akademik, baik dosen
maupun mahasiswa, juga mewujudkan Good University Governance, dimana Undip
menjadi salah satu diantara beberapa PTN yang dipersiapkan menjadi PTN BH”
terangnya. “Sedangkan pengembangan kemahasiswaan salah satunya ada
komunitas-komunitas penelitian mahasiswa” lanjutnya. “Jabatan merupakan amanah
tetapi yang terpenting adalah bagaimana upaya kita untuk meningkatkan riset dan
pengembangan institusi untuk bisa divisitasi dunia” harapnya.
0 comments:
Post a Comment